Menariknya, rencana kenaikan gaji ini sejalan dengan janji kampanye Prabowo Subianto saat Pemilu 2024.
Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka berjanji akan memberikan tambahan penghasilan Rp2 juta per bulan bagi semua guru tanpa kecuali.
Janji ini menjadi harapan besar, terutama bagi guru honorer dan swasta yang selama ini sering terpinggirkan.
Menurut Satriawan Salim, Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), janji tambahan Rp2 juta ini akan menjadi solusi adil jika benar diterapkan untuk semua guru.
“Jangan ada diskriminasi. Guru honorer, guru swasta, hingga guru madrasah berhak mendapatkan tambahan penghasilan ini,” tegasnya.
Satriawan juga mengingatkan bahwa kenaikan gaji secara rutin untuk guru PNS bukanlah hal baru, melainkan sudah menjadi tradisi setiap pemerintahan.
Yang benar-benar menjadi “kejutan” adalah janji tambahan penghasilan Rp2 juta per bulan untuk semua guru, tanpa memandang status dan sertifikasi.
Meski demikian, ada tantangan besar dalam merealisasikan rencana ini.
Pemerintah harus memastikan alokasi anggaran yang memadai dan proses distribusi yang adil.
Selain itu, perlu ada kepastian bahwa kebijakan ini tidak hanya menjadi janji, tetapi benar-benar direalisasikan pada tahun 2025.
Para guru di Indonesia menyambut baik rencana ini, meski masih ada keraguan.
Mereka berharap kebijakan ini tidak hanya menjadi “omong kosong” atau bahkan “prank” pemerintah.
Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru memainkan peran penting dalam mencerdaskan bangsa.
Kenaikan gaji ini bukan hanya soal angka, tetapi juga bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.