Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi viral di media sosial setelah memamerkan gajinya yang mencapai Rp 1,1 juta. Namun, bukannya mendapat pujian, ia malah dibully oleh netizen karena dianggap salah hitung.
Kejadian ini bermula ketika seorang pengguna TikTok dengan akun @kpps2024 mengunggah video dirinya sedang menghitung gaji yang diterimanya sebagai anggota KPPS. Dalam video tersebut, ia tampak senang dan bangga karena mendapat gaji sebesar Rp 1,1 juta.
“Alhamdulillah, gaji KPPS sudah cair. Ini gaji anggota KPPS, Rp 1,1 juta. Ini bukan gaji ketua KPPS, ya. Gaji ketua KPPS Rp 1,2 juta. Ini gaji anggota KPPS, Rp 1,1 juta. Alhamdulillah, rezeki anak soleh,” ucapnya sambil menunjukkan amplop berisi uang kertas.
Video tersebut kemudian viral di media sosial dan mendapat berbagai komentar dari netizen. Namun, banyak netizen yang menyoroti kesalahan perhitungan yang dilakukan oleh anggota KPPS tersebut. Mereka menilai bahwa gaji anggota KPPS sebenarnya hanya Rp 850 ribu, bukan Rp 1,1 juta.
“Kok bisa Rp 1,1 juta? Itu kan gaji anggota KPPS Pemilu, bukan Pilkada. Gaji anggota KPPS Pilkada cuma Rp 850 ribu. Salah hitung, nih,” tulis salah satu netizen.
“Kasihan, dia nggak bisa bedain Pemilu sama Pilkada. Gaji KPPS Pemilu memang Rp 1,1 juta, tapi itu untuk tahun 2024. Sekarang kan tahun 2023, masih Pilkada. Gaji KPPS Pilkada cuma Rp 850 ribu. Kurang Rp 250 ribu, tuh,” komentar netizen lainnya.
“Jangan pamer gaji kalau nggak bisa hitung. Gaji KPPS Pemilu dan Pilkada beda, lho. Gaji KPPS Pemilu Rp 1,1 juta, gaji KPPS Pilkada Rp 850 ribu. Itu juga belum dipotong pajak. Kalau dipotong pajak, bisa jadi Rp 800 ribu. Masih mau pamer?” sindir netizen lainnya.
Tidak hanya itu, netizen juga mengolok-olok anggota KPPS tersebut dengan berbagai jokes kocak. Mereka mengatakan bahwa anggota KPPS tersebut sudah terlalu berlebihan memamerkan gajinya yang sebenarnya tidak seberapa.
“Kok pamer gaji segitu doang? Gue yang jadi tukang parkir aja dapet Rp 1,5 juta sebulan. Gue nggak pernah pamer, lho. Malu, ah,” canda seorang netizen.
“Gaji KPPS segitu doang? Gue yang jadi influencer aja dapet Rp 10 juta sebulan. Gue nggak pernah pamer, lho. Malu, ah,” ledek netizen lainnya.
“Gaji KPPS segitu doang? Gue yang jadi presiden aja dapet Rp 100 juta sebulan. Gue nggak pernah pamer, lho. Malu, ah,” guyon netizen lainnya.
Akibat banyaknya bullyan yang diterimanya, anggota KPPS tersebut akhirnya menghapus video yang ia unggah. Ia juga meminta maaf kepada netizen yang merasa tersinggung dengan videonya.
“Saya minta maaf kalau video saya menyinggung perasaan netizen. Saya tidak bermaksud pamer atau sombong. Saya hanya ingin bersyukur atas gaji yang saya terima sebagai anggota KPPS. Saya juga baru tahu kalau gaji KPPS Pemilu dan Pilkada beda. Saya mohon maaf atas kesalahan saya,” tulisnya di akun TikToknya.
