Dadang langsung meminta bantuan anaknya untuk menjemputnya, dan kemudian menceritakan semua kejadian tersebut.
Sang anak kemudian mencari informasi lebih lanjut mengenai uang asing yang dibawa oleh ayahnya.
Ternyata, uang tersebut adalah uang asing yang biasa dijual di marketplace dengan harga sangat murah, sekitar Rp 25.000 per lembar.
Kejadian ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat, khususnya para pensiunan PNS, untuk selalu waspada terhadap orang asing yang mendekati mereka dengan modus penukaran uang atau bantuan lainnya.
Kasus Dadang ini adalah contoh nyata bagaimana penipu bisa dengan mudah memanfaatkan kebaikan hati seseorang dan menghipnotis mereka untuk mengambil barang berharga.
Waspada Penipuan dengan Modus Hipnotis
Kepolisian setempat mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang memanfaatkan kelemahan psikologis korban.
Pelaku sering kali memanfaatkan rasa percaya atau keinginan korban untuk membantu, kemudian melakukan serangkaian manipulasi yang membuat korban kehilangan kewaspadaan.
Penipuan dengan modus seperti ini bukanlah hal baru, namun masih banyak yang tertipu karena tidak menyadari adanya potensi ancaman.
Hipnotis yang dilakukan secara halus dan tidak mencurigakan membuat korban sering kali baru menyadari mereka telah ditipu setelah semuanya terlambat.
Bagi pensiunan atau warga yang sering beraktivitas di luar rumah, sangat disarankan untuk tidak terlalu mudah percaya pada orang asing yang menawarkan bantuan atau meminta pertolongan, terutama dalam hal penukaran uang atau transaksi keuangan lainnya.
Jika ada yang mencurigakan, lebih baik segera menjauh atau meminta bantuan dari pihak berwenang.
Kasus Dadang adalah peringatan bahwa siapa pun bisa menjadi korban, bahkan di tengah keramaian kota.
Tetap waspada dan jangan pernah lengah! ***
