Improvisasi kurikulum adalah suatu proses penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan, kondisi, dan karakteristik madrasah, guru, dan siswa. Improvisasi kurikulum dapat dilakukan dengan cara menambah, mengurangi, atau mengubah isi, metode, media, atau evaluasi pembelajaran. Improvisasi kurikulum pada madrasah yang memiliki kelas unggulan memiliki beberapa konsekuensi, antara lain:
– Guru harus meningkatkan kemampuan dan kreativitasnya dalam menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran, serta dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.
– Siswa harus belajar dengan lebih giat, tekun, dan disiplin, serta mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat dan minatnya.
– Waktu belajar menjadi lebih lama, karena ada penambahan jam pelajaran, tugas, atau proyek yang harus diselesaikan oleh siswa.
– Pembiayaan belajar menjadi lebih mahal, karena ada biaya tambahan untuk membeli buku, alat, atau bahan yang dibutuhkan untuk pembelajaran, serta untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Konsekuensi yang tidak benar adalah hasil lulusan 100% diatas standar, karena hasil lulusan tidak hanya ditentukan oleh improvisasi kurikulum, tetapi juga oleh faktor-faktor lain, seperti kualitas guru, fasilitas, lingkungan, motivasi, dan sebagainya.
3. Pengertian Madrasah Unggul adalah….
A. Madrasah Unggul menitikberatkan pada the best input
B. Orang tua siswa memahami apa yang madrasah inginkan
C. Madrasah unggul adalah Madrasah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran
D. Kualitas siswa madrasah harus diseleksi saat Penerimaan siswa baru
Jawaban: C
Madrasah Unggul adalah madrasah yang fokus pada kualitas proses pembelajaran, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, serta pengembangan potensi dan prestasi siswa. Madrasah Unggul tidak hanya menitikberatkan pada the best input, yaitu kualitas siswa, guru, fasilitas, dan sumber daya lainnya, tetapi juga pada the best process, yaitu kualitas pembelajaran, dan the best output, yaitu kualitas lulusan. Madrasah Unggul juga melibatkan orang tua siswa sebagai mitra dalam proses pembelajaran, dengan memberikan informasi, dukungan, dan masukan yang konstruktif.
4. Jika seorang siswa yang mudah bergaul, mampu berempati secara baik, mampu memahami suasana hati orang lain, dan mampu menjalin komunikasi dengan baik. Maka ini adalah ciri ciri bahwa ia memiliki kecerdasan….
A. Kecerdasan Naturalis
B. Kecerdasan Kinestetis
C. Kecerdasan Interpersonal
D. Kecerdasan Intrapersonal
Jawaban: C
