“Formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non-ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbudristek. Kami juga memberikan saran mengenai beberapa teknis seleksi agar dapat menyerap jumlah formasi dosen secara optimal,” ujar Anas.
Pada arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024, fokus utamanya adalah pada pelayanan dasar seperti guru dan tenaga kesehatan.
Selain itu, kemungkinan merekrut talenta baru melalui seleksi CPNS juga menjadi salah satu strategi.
Namun, upaya tersebut diiringi dengan kehati-hatian dalam merekrut jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Dengan demikian, pembukaan formasi CASN tahun 2024 di bawah kepemimpinan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan dukungan dari Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang kritis untuk kemajuan pendidikan dan penelitian di Indonesia. ***
