Dari perspektif masyarakat, dana pensiun berfungsi sebagai sarana untuk menjaga kesejahteraan saat memasuki usia non-produktif, serta membantu memutus rantai “generasi sandwich” yang harus menanggung beban finansial ganda.
Secara makro, dana pensiun berperan sebagai investor institusional yang dapat mendorong perekonomian melalui penyediaan sumber pembiayaan jangka panjang.
Saat ini, sistem pensiun di Indonesia terdiri dari dua pilar utama: dana pensiun wajib dan dana pensiun sukarela.
Pilar pertama mencakup program jaminan hari tua dan jaminan pensiun bagi pekerja sektor swasta, Aparatur Sipil Negara (ASN), serta anggota TNI/Polri.
Pilar kedua adalah program pensiun sukarela yang diselenggarakan oleh badan hukum dana pensiun.
Penguatan kedua pilar ini menjadi krusial untuk memastikan keberlanjutan sistem pensiun di Indonesia.
Tantangan dan Strategi Pengembangan Dana Pensiun
Meskipun memiliki peran penting, industri dana pensiun di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan struktural.
Dari sisi permintaan, tingkat literasi dan inklusi dana pensiun masih tergolong rendah.
Selain itu, dominasi tenaga kerja di sektor informal menyulitkan perluasan cakupan program pensiun yang kompatibel dengan karakteristik pekerja sektor ini.
Dari sisi penawaran, tantangan meliputi infrastruktur dan kapabilitas dalam mengelola investasi, serta kemampuan pendanaan oleh pemberi kerja, khususnya pada program pensiun manfaat pasti.
Rendahnya rasio penggantian (replacement ratio) juga menjadi isu mendasar, di mana penghasilan dasar pensiun umumnya hanya menggunakan unsur pendapatan dasar, sehingga rasio penggantian berada di kisaran 15-20% dari take home pay, jauh di bawah rekomendasi International Labour Organization sebesar 40%.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun peta jalan pengembangan dan penguatan industri dana pensiun untuk periode 2024-2028.
Peta jalan ini ditopang oleh empat pilar utama: penguatan ketahanan dan daya saing, pengembangan elemen dalam ekosistem dana pensiun, akselerasi transformasi digital, serta penguatan pengaturan, pengawasan, dan perizinan di sektor dana pensiun.
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil pada triwulan I 2024 mencerminkan ketahanan dan potensi besar yang dimiliki, terutama dengan adanya bonus demografi dan kekayaan alam yang melimpah.