Dalam menentukan hari terakhir puasa Ramadhan dan awal bulan Syawal, umat Islam sering menghadapi perbedaan pendapat yang berkaitan dengan metode penentuan waktu.
Pada tahun 2024, ketidakpastian tersebut semakin menonjol karena perbedaan pendapat antara Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan pemerintah, serta antara metode rukyat dan hisab.
Muhammadiyah, dengan menggunakan metode hisab wujudul hilal hakiki, telah menetapkan bahwa Selasa, 9 April 2024, adalah hari ke-30 Ramadan.
Ini berarti, jika Muhammadiyah yang dijadikan acuan, maka ini menjadi hari terakhir puasa Ramadhan.
Di sisi lain, NU dan pemerintah, melalui Kementerian Agama (Kemenag), menggunakan metode rukyat untuk menentukan awal Ramadan.
Berdasarkan perhitungan mereka, Selasa, 9 April 2024, adalah tanggal ke-29 Ramadhan.
Kemenag akan menggelar Sidang Isbat pada tanggal tersebut untuk menetapkan awal bulan Syawal 1445 Hijriah.
Sidang tersebut akan membahas hasil hisab dan rukyatul hilal, yang akan menentukan kapan Idulfitri jatuh.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), secara astronomis, hilal penentu awal bulan Syawal akan muncul setelah matahari terbenam pada tanggal 9 April 2024.