BUNGKO NEWS, Jakarta — Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menegaskan bahwa meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran pada tahun 2025, anggaran untuk bantuan sosial (bansos) tetap akan utuh dan tidak akan dipotong.
Hal ini ditegaskan Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 pada Kamis (30/1).
Menurutnya, anggaran untuk bantuan sosial merupakan bagian yang langsung dinikmati oleh masyarakat dan tidak ada pengurangan sedikitpun di sektor tersebut.
Sementara itu, pemerintah memangkas anggaran kementerian/lembaga (K/L) dan transfer ke daerah (TKD) dengan total mencapai Rp 306,6 triliun.
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengalokasikan dana lebih banyak ke program-program yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat, seperti program makan bergizi gratis (MBG) dan swasembada pangan.
Dengan pengalokasian ulang anggaran, diharapkan kebutuhan dasar masyarakat dapat lebih terjamin.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa penghematan yang dilakukan lebih difokuskan pada efisiensi birokrasi.
Sebagai contoh, anggaran untuk perjalanan dinas, alat tulis kantor (ATK), hingga kegiatan rapat dan seminar mengalami pemangkasan besar-besaran.
Penghematan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja pemerintah dalam memberikan pelayanan yang lebih baik tanpa membebani anggaran negara.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025, pemangkasan anggaran belanja K/L pada tahun 2025 mencapai Rp 256,1 triliun, sementara pemangkasan pada TKD adalah sebesar Rp 50,59 triliun.
Adapun rincian pemangkasan anggaran yang dilakukan antara lain:
- Pengurangan anggaran ATK mencapai 90%
- Anggaran percetakan dan souvenir dipangkas hingga 75,9%
- Sewa gedung, kendaraan, dan peralatan dikurangi sebanyak 73,3%
- Kegiatan seremonial mengalami pemangkasan 56,9%
- Perjalanan dinas dipangkas 53,9%
- Anggaran untuk kajian dan analisis dipotong hingga 51,5%
- Rapat dan seminar juga dipangkas sekitar 45%
- Jasa konsultan mengalami pemotongan 45,7%
Selain itu, belanja infrastruktur juga tidak luput dari pemangkasan, dengan pengurangan sebesar 34,3%.