Timnas Indonesia berhasil menorehkan sejarah dengan menjadi juara Piala Asia 2023 versi esports.
Tim yang diperkuat oleh Rizky Faidan, Elga Cahaya Putra, dan Akbar Paudie mengalahkan Jepang di partai final dengan skor 1-0 dan 2-1, dalam pertandingan bersistem best of three.
Piala Asia 2023 versi esports atau AFC eAsian Cup 2023 adalah turnamen resmi yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bekerja sama dengan Electronic Arts (EA), pengembang game FIFA 22. Turnamen ini diikuti oleh 24 negara anggota AFC yang terbagi dalam enam grup.
Timnas Indonesia berada di Grup D bersama Jepang, Qatar, dan Yaman. Tim Merah Putih berhasil keluar sebagai juara grup dengan mengumpulkan tujuh poin dari dua kemenangan dan satu seri. Di babak 16 besar, Indonesia menyingkirkan Korea Selatan dengan skor 2-1 dan 1-0. Di perempat final, Indonesia mengalahkan Uni Emirat Arab dengan skor 2-0 dan 1-0. Di semifinal, Indonesia menaklukkan Thailand dengan skor 1-0 dan 2-1.
Di partai puncak, Indonesia kembali bertemu dengan Jepang, yang sebelumnya ditahan imbang 1-1 di fase grup.
Kali ini, Indonesia tidak memberi kesempatan kepada Jepang untuk balas dendam.
Di gim pertama, Indonesia vs Jepang sempat imbang 1-1, sebelum babak tos-tosan dilakukan. Tim Merah Putih menang 3-2 dalam babak tos-tosan itu.
Di gim kedua, Timnas Indonesia bisa menang 1-0 atas Jepang berkat gol tunggal Rizky Faidan.
Dengan demikian, Indonesia menjadi juara AFC eAsian Cup 2023, yang merupakan edisi perdana turnamen esports Piala Asia.
Indonesia juga menjadi negara pertama yang meraih gelar juara Piala Asia versi esports.
Prestasi ini tentu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia, yang selama ini masih menantikan kejayaan Timnas Indonesia di sepak bola sesungguhnya.
Rahasia Sukses Timnas Indonesia
Lantas, apa rahasia sukses Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 versi esports? Menurut Rizky Faidan, salah satu pemain Timnas Indonesia, kunci kemenangan mereka adalah kerja sama tim, strategi, dan mental yang kuat. Ia mengatakan bahwa mereka sudah berlatih bersama sejak beberapa bulan sebelum turnamen dimulai, dan mempelajari kekuatan dan kelemahan lawan-lawan mereka.
“Kami berlatih setiap hari, dari pagi sampai malam. Kami juga sering berkomunikasi dengan pelatih dan manajer tim untuk membahas strategi dan taktik. Kami selalu berusaha untuk bermain sesuai dengan rencana, dan tidak mudah panik atau emosi saat menghadapi tekanan,” ujar Rizky, yang juga menjadi pencetak gol terbanyak Timnas Indonesia dengan 12 gol.
Rizky juga menambahkan bahwa mental yang kuat adalah faktor penting dalam turnamen esports, yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan tinggi. Ia mengaku bahwa mereka sempat merasa gugup saat menghadapi Jepang di final, tetapi mereka bisa mengatasinya dengan saling memberi semangat dan motivasi.
“Kami tahu bahwa Jepang adalah lawan yang tangguh, dan kami harus bermain dengan hati-hati. Kami sempat merasa gugup, apalagi saat harus adu penalti di gim pertama. Tetapi kami bisa mengatasinya dengan saling memberi semangat dan motivasi. Kami juga percaya diri dengan kemampuan kami, dan tidak takut untuk berani mengambil risiko,” tutur Rizky.
Selain itu, Rizky juga mengapresiasi dukungan dari masyarakat Indonesia, yang selalu memberi semangat dan doa kepada Timnas Indonesia. Ia berharap bahwa prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, yang ingin mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang esports.
“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia, yang selalu mendukung dan mendoakan kami. Kami merasa bangga bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional. Kami berharap bahwa prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, yang ingin mengembangkan bakat dan minat mereka di bidang esports. Kami juga berharap bahwa pemerintah dan stakeholder terkait bisa memberi perhatian dan dukungan lebih besar kepada industri esports di Indonesia,” pungkas Rizky. ***
