Jakarta – Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, meminta pemerintah daerah mengalokasikan 8 persen dana desa untuk memenuhi kebutuhan penanganan Covid-19. Luhut mengatakan upaya ini dilakukan untuk menekan tingkat kematian pasien akibat rendahnya saturasi oksigen.
“Pemanfaatan dana desa 8 persen ini untuk pembelian barang-barang yang diperlukan. Jangan sampai ada yang meninggal lagi di kediaman atau isolasi mandiri,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 2 Agustus 2021.
Ia mengatakan tingginya tingkat kematian di beberapa daerah terjadi karena pasien terlambat memperoleh perawatan di rumah sakit. Pasien yang dibawa ke layanan fasilitas kesehatan rata-rata memiliki saturasi di bawah 90 persen.
Empat daerah dengan tingkat kematian tertinggi adalah Bali, Malang Raya, DIY, dan Solo Raya. Ia meminta pemerintah daerah aktif menjemput warga yang melakukan isolasi mandiri untuk menjalani karantina di tempat-tempat isolasi terpusat yang telah disediakan.
Pemisahan pasien Covid-19 dari keluarganya diperlukan untuk menekan munculnya klaster rumah tangga. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu juga meminta pemerintah daerah memperbanyak ruang isolasi, pengetesan, dan pelacakan dibantu oleh TNI serta Polri.
Saat ini, kata Luhut, pemerintah telah menyediakan 49 ribu tempat tidur isolasi bagi pasien Covid-19 di Jawa dan Bali. Jumlah tersebut akan terus ditambah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang telah bermutasi ke varian varu, seperti varian delta.
“Untuk diketahui, varian delta cepat membuat penurunan saturasi oksigen. Jadi isolasi terpusat sangat penting, terutama bagi pasien risiko tinggi atau yang di rumahnya ada ibu hamil, orang tua, dan komorbid,” ujar Luhut.
Sumber : Tempo